Ketika Cinta Telah Membodohiku?

Apa yang membuatmu lupa oleh keindahan kata cinta, cinta akan membuatmu buta dalam memandang indahnya dunia ini. Sebuah tulisan yang ditulis penuh makna dan perjalan hidup yang nyata oleh seseorang yang Telah di Bodohi oleh cinta.
Apa yang membuatmu lupa oleh keindahan kata cinta, cinta akan membuatmu buta dalam memandang indahnya dunia ini. Sebuah tulisan yang ditulis penuh makna dan perjalan hidup yang nyata oleh seseorang yang Telah di Bodohi oleh cinta.

Aku berumur 20 Tahun, selama ini aku berpacaran 3x dan aku putus karna aku dikecewakan oleh mereka. Aku mulai pacaran waktu masih sekolah SMK, pacar pertama saya bernama (i).

Di awal cerita sebenarnya saya tidak suka sma dia tpi karna teman saya menyuruhku untuk deket dan trus mendesak saya, lalu saya trima. Setelah saya terima kita berdua sering berkomunikasi terus menerus, sebelum saya terima sebenarnya ada syarat yang harus dia jalani tapi dia melanggarnya dan saya tidak tau awalnya tapi ya sudah.

Dari syarat yang saya tentukan tadi udah di langgar tapi saya msh memberi maaf dan saya masih punya niat baik untuk dia, dan niat baik saya ingin merubah sikap yang berandalan menuju kebaikan. Tapi saya gagal dan saya tak tahan dengan semua itu lalu saya memutuska hubungan dengan dia dan Alhmdulilah saya tidak terjerumus ke jalan yang menyesatkan.

Setelah putus 1,5 tahun kemudian saya pulang Prakerin/PKL saya di telvon nmor yang tak di kenal dan setelah saya terima ternyata itu temen 1 sekolah dan dia berniat untuk mendekati saya, hari berganti hari kita berkomunikasi setiap hari dan dia berniat datang kerumah lalu mengungkapkan perasaannya di depan saya dan saya pun tersipu malu.

Setelah dia mengungkapkan perasaannya akhirnya saya menerima perasaan dia lalu kita berhubungan dan bisa di bilang pacaran, kita pacaran berjalan 10 bulan, 
1 bulAn pertama saya ngobrol sama dia via telfon dan says bilang ?

"Sebenarnya aku tidak suka cowok peminum miras dan perokok" dia pun dengar lalu membalas perkataan saya "kenapa tidak dari awal kamu bilang, jika kmu bilang saya tidak akan ungkapin perasaan saya", saya puN hanya tersenyum dan berkata "insya allah saya menerima kamu, tapi tolong pelan² jauhin itu" dia pun setuju.

Setelah lama kemudia sekitar bulan ke 7/8 kita bertemu di sebuah toontonan dan kita duduk berdua, bodohnya dia? kenapa dia melanggar semuanya!!! Dan dia membuat kecewa saya dengan cara (minum miras di depan mata saya) dan sikap saya pun berubah tidak seperti awalnya.

Setelah kejadian itu kita sudah mulai renggang dan komunikasi kita tidak seperti awal mula dan 1 bulan terakhir hubungan kita makin renggang, dan parahnya dia sering nyindir.

Entah dia yg bodoh atau saya, saya juga tak tau, saya yang setiap hari di sindir dia tetapi saya tanpa berkomentar. Entah sayanya yANg terlalu sabar atau bodohh, Dan 1 bln terakhir kita jarang komunikasi, dia jarang menghubungi saya padahal saya menunggu dia dan akhirnya saya dulu yang menghubungi bahkan setiap hari.


Kalau bukan saya dulu yg menghubungi dia, dia juga tidak menghubungi saya akhirnya saya benar² gak kuat dengan semua ini dan akhirnya berakhir di bulan november dan itu pun jatuh di bertambahnya umur dia lalu saya berfikiran untuk memberi sesuatu untuk dia dan hadiah itu saya titipkan ke tetangganya dan saya selipkan surat kecil yang berisi ucapan timakasih.

Setelah tetangganya ngasih hadiah tersebut ternyata dia udah tau kalau dari saya ya saya berfikir aja bahwa dia benar² mengharap hadiah tersebut, ya sudah saya tidak ambil pusing tapi ya sedih² kecewa, kecewa saya karna dia minum miras di hadapan saya dan sangat² membuat saya kecewa dan sakit hati dan sedikit meneteskan air mata setelah member hadiah tersebut.

Sebulan kemudian saya dekat dengan cowok akhirnya kita resmi berpacaran mulai tangal 1 januari 2018 kita berpacaran +- 3Bulan, dan itupun saya juga di kecewakan.

Pacar ke3 saya bernama (R). Awal saya pacaran saya memberi syarat dia untuk tidak menekan saya, syaratnya yaitu meminta dia biar tidak mengajak saya menikah dulu karna saya ingin fokus menggapai cita² saya.

Akhirnya dia mau dan dia setuju, hari demi hari kita lalui suatu hari dia memberiku kabar bahwa dia gajian dan dia ingin sekali meberi sesuatu kepada saya tetapi saya menolak dan meminta dia untuk menabung uang tersebut dan dia tetap menawarkannya.

Tidak cuma 1/2X hingga saya benar² menolak akhirnya dia tidak memaksa lagi dan dia berkata "ya sudah kalau kamu tidak mau apa² dari saya, uang ini aku tabung buat lamar kamu dan beli mobil" dan sayapun setuju apa yg dia ucapkan..

Hari berganti hari di malam hari dia menelvon saya, dan saya tidak banyak bicara, Dari niat dia untuk becanda akhirnya saya jadi greget denger canda dia, karena kata² tersebet di ucapkan setiap dia nelvon saya.

Dan ucapan itu adalah "kapan saya lamar kamu" dan saya bercerita kepada temen deket saya dia setuju dengan tekat saya untuk meminta pertanggung jawaban dari canda dia tadi.

Sebelum saya minta pertanggung jawaban dari dia,  dia sudah menyebar gosip yang membuat malu ortu saya. Dari tidak tau apa² jadi tauu, akhirnya bapak bertanya sama saya "Apa maksud dari gosip orang² yang tanya bapak nak, jika memang benar suruh dia datang kerumah dan jangan bikin malu bapak".

Akhirnya saya ngobrol sama dia lewat chatiing lalu dia memberi tau sekaligus bertanya pada saya "Ehh dek kata org denger² aku mau nglamar kamu to apa iya" saya pun kaget dengar cerita tersebut, lalu saya menjawab "Hah kata siapa mas, aku gak tau soal itu, kan aku udah bilang sama kmu kalau aku mau fokus dulu" setelah itu dia berkata lagi "Seumpama aku nglamar kamu habis panen gimana "aku pun menjawab "ya ndak apa-apa jika itu yg terbaik".

Akhirnya saya memberi tahu kluarga saya bahwa dia habis panen mau kerumah dan saya bilang sama dia kalau saya sudah memberi tahu orang tua saya dan dia malah kagett akhinya si (R) bilang lewat telvon "Aku belum siap, aku cuma becanda, aku belum siap untuk menghidupi anak orang, dan pernikahan itu bukan permainan".

Saya pun kecewat dan melawan pembicaraan tersebut "Bukannya selama ini kamu yang ngebet pengen nikah, tapi kenapa kmu jadi seperti ini" saya pun tidak segan² dengan kata² yang di ucapin dia dari awal dan saya butuh pertanggung jawaban dari kata tersebut karna sudah membuat saya jadi greget tapi dia tetap menolak.

Dan akhirnya sikap saya berubah karna dia tak mau mempertanggung jawabkan perkataannya, lalu gosip datang bahwasannya dia memberi kabar bahwa yang menyebar kata tersebut adalah kluarga saya padahal kluarga saya tidak tau kalau saya berhubungan sama si (R) dan ternyata dia sendiri dan kluarganya yang menyebar gosip tersebut, seolah² ingin membuat orangtua saya malu sama tetannga dia.

Ya saya mah bodo amat, dan sampai saat ini dia masih tetap cari tau tentang saya, Saya mah kalau udh kecewa ya kecewa jadi jangan hubungi saya lagi karena anda berkata ingin melamar saya tapi tidak bisa mempertanggung jawabnya.

Seuntas cerita yang dapat menjadi pembelajaran bahwa ucapan itu adalah Pedih, Tajam jangan memulai pembicaran jika itu itu hanya Guyonan. Artikel ini ditulis oleh sahabat saya. Terimakasih kirimannya.(Rizal)

Post a Comment

Komentar Yang Tidak Sopan Saya Hapus.