Nana Gadis Culun dan Sebotol Saosnya

Tiba-tiba saja handphone ku berbunyi, bukan alarm, karna aku enggan bergantung padanya.
Saat pagi menyapa, kira kira pukul 5.30 WIB saat dimana gaya gravitasi kasur teramat berat,. Mata Ku masih sulit untuk dibuka, hawa dingin masi menyelimuti selimutku yg tebal....
Sungguh.. Nyaman sekali,.


Tiba-tiba saja handphone ku berbunyi, bukan alarm, karna aku enggan bergantung padanya.
Panggilan masuk dari Ria yang ku terima
"Na ayok buruan kita dah hampir telat nih.!!"
"Mau kemana??" suaraku agak remang" mencoba menjawab
"bodo... Hari ini kan kita bakal kumpul di Alun alun, acara gerak sehat, dan lu salah satu panitia yang buat acara masa lupa??"
"astaga..!!!!!! Aku lupa ri.."
"ya udah buruan,. bukain pintu dong,. Aku ga berani ngetuk pintu, takut ngeganggu"
"eh.. Iya ya"

Kenalkan aku Nana, gadis yang masih berumur dua puluh tahun, yang setiap harinya diisi dengan kegiatan menjadi Honorer di Kantor Camat di kecamatanku pastinya, kecuali hari libur, btw aku masih jomblo, udah gitu aja..

Kami segera bergegas menuju tempat yang sudah kami susun acaranya, dengan napas terengah-engah berlari mengejar waktu, acara mulai pukul 6.00 wib, dan kami masih berlari tapi belum sampai, sumpah aku panik!!! Sampai disana, Ketua acara sudah menyampaikan kata sambutan yg disambut dengan kicauan manusia yang baru hidup,.


Acara demi acara sudah dilewati, tiba pukul 08.00 wib acara selesai dan tinggal para manusia yang haus dan lapar mengisi perut mereka masing masing,. Ria mengajakku jajan di tempat penjual Cilok Bandung di seberang jalan.

"ri lu ga ngaco kan?? Ini masih pagi loh, masa beli cilok buwat sarapan, aku makan yang lain aja deh"
"lu tu ya.. Tiap sarapan aku ngikut selera lu,. Sekali" keg ikut selera ku,. Yakinlah gak yang bakal mati gegara cilok"


Terpaksa nurutlah, sekali kali daripada ngamuk dianya, Tiba-tiba datang laki laki dari belakang nyelonong masuk ambil antrian didepan kami

"bang ciloknya 10 bungkus ya, ini pesenan pak camat loh"
Spontan Aku langsung marah padanya
"eh om... Tolong yaa,. Budayakan tertib, kami duluan kog sampean yang nyelonong?!!"
"eh ini pak camat yang mesen cilok jadi kamu ngalah dong"
"bodo amat,. Saya ngga mau!!!
"

Adu mulut tidak berhenti sampai disitu laki laki itu tetap saja ngotot bahwa ia yang harus diutamakan,. Sampai pada akhirnya tanpa sadar aku ambil Botol Saos milik mamang penjual dan aku semprotkan ke muka yang gak seberapanya itu,.

Spontan ia langsung teriak jungkir balik menahan panas pedih bercampur jadi satu,. Orang orang berlari mengerumuni kami disitu, sampai saat Pak Camat sendiri datang melerai kami,.

Sungguh ini hal yang memalukan,. Kami digiring masuk ke kantor camat yang tak jauh dari lokasi kejadian, Didalam itu kami masih adu mulut dan untuk kejadian ini tidak aku tampilkan dialog antara kami semua karna terlalu lancang untuk dibaca.

singkat cerita entah bagai mana jalan ceritanya masalah itupun selesai setelah kami disidang selama dua jam oleh Pak Camat,.
"Benar benar pagi yang menyebalkan" gerutu ku,
Aku berjalan keluar bersama Ria dengan muka yang sudah tidak bisa digambarkan rautnya,.

Laki laki itupun ikut keluar sambil sesekali menoleh kepada kami dan menatap dengan tajam dengan pasti terselip kata "awas kalian,.!!!"
Sekejap aku gugup tak beraturan, gila nih cowok ngga tau adap sama cewek.(Bersambung
)

Part 1 Part 2 Part 3


Editor: Rizal
Cerita Oleh: Nia Verina

Post a Comment

Komentar Yang Tidak Sopan Saya Hapus.