Secangkir Kopi Untuk Nia

"Pagi Nia .. . .? " Panggilku kepada cewek mungil, Berkacamata, bertubuhkan kurus tinggi itu,? mungkin dietnya terlalu Extrem, "iya Zal ..." Suara lembut berciri khas Jawa medok,..
Kring. .. . Suara alarm membangunkan ku dari lelapnya tidur semalam,  Senin pagi?  Awal hidupku di mulai kembali "Uh Hari yang membosankan" pekik ku dalam hati.


"Zal . .. .?  Kamu kerja nggak nanti kesiangan" Suara mamakku Rutinitas kudengar setiap pagi, "Iya" Jawabku sedikit meninggi. Mau tak mau, sedikit demi sedikit ku gerakan tubuh ini untuk meninggalkan tempat tidur. 

"Mak . .. .?  Aku berangkat ya" Pamitku kepada seorang wanita separuh abad ini, "Sarapan dulu,  Mamak sudah masakin Kesukaanmu".?  Tumis kangkung Trasi + Jengkol,  wow ini kesukaanku.

"Pagi Nia ..  . .? " Panggilku kepada cewek mungil, Berkacamata, bertubuhkan kurus tinggi itu,?  mungkin dietnya terlalu Extrem, "iya Zal ..." Suara lembut berciri khas Jawa medok,..

"Tumben pagi ini terlihat lesu kurang semangat"?  Tanyaku yang sedikit menjauh dari hadapannya,  "Semalam aku susah tidur Zal ..." Sahut dia,  masih dengan raut wajah manis manja.

" belum Ngopi," Tanyaku kepada Nia sang penikmat kopi,  "iya Zal belum sempat buatnya". Tunggu disini kupastikan Secangkir kopi Special akan segera hadir.

Nia? Itu teman dan sekaligus pendengar setiaku disaat aku mulai berceramah tentang kerinduan sosok seorang wanita dihatiku, Aku mengenalnya 5 Tahun silam di Applikasi Facebook.


Jangan Tanya?  Apakah aku menyukainya ini terlalu dini untuk dikisahkan,  Kami berteman dan sekaligus saling bertukar pikiran setahuku Nia " Jomblo".

Secangkir Kopi Untuk Nia?  Mungkin akan segera berakhir, Hay kamu sang bermata Empat Terkadang aku rindu saat dirimu Berkata:

"You are you, myself is me, until whenever it will be like that"

(Translate By Google)


Cerita Oleh :
Editor :

1 comment

Komentar Yang Tidak Sopan Saya Hapus.