Ada Cinta Dilangit Karimun

Hari ini Harus semangat "pekikku dalam hati" Entah hantu apa yang merasuki ku hingga sesemangat ini dalam menjalankan Rutinitas sebagai Pengerajin Tahu, "iya Tahu ku hanya mecintaimu".
Kringggg suara alaram membangunkan Ku dari lelapnya tidur semalam, jam menunjukan pukul 7:15 wib Bergegas menuju kamar mandi dan melanjutkan hayalan

Hari ini Harus semangat "pekikku dalam hati" Entah hantu apa yang merasuki ku hingga sesemangat ini dalam menjalankan Rutinitas sebagai Pengerajin Tahu, "iya Tahu ku hanya mecintaimu".

Jam, menit pun berlalu tak terasa sore hari pun tiba kukemas peralatan tempurku dan kurapikan selebihnya, Hari ini Malam minggu "Berbicara dalam hati" Ku bergegas lalu siap-siap untuk menuju sebuah tempat yang tidak terlalu Wow sebenarnya.

Panggil saja dia "Adi" Teman seperjuangan Ku di tanah rantau ini, Mas "Panggil Ku" Opo? "Sahutnya" Dengan logat jawa Lampungnya, Mangkat Kita "kataku memastikan" Let's Go "Sahut dia" Yang kutahu itu Kata dia dapat dari Google.

Berbaju Kaos berjaketkan Levis Denim's tak ketinggalan pula sepatu kesayangan "Att" Yang mulai rapuh dimakan usia, grenggg "suara motor" Kesayangan bossku waktu dulu, yang aku pinjam untuk berangkat kali ini.

Disepanjang jalan lalu lalang kendaran saling medahului yapz kami hanya Merayap, Mantab selalu ketinggalan maklum pak tua sudah tak bertenaga, tiba ditempat yang telah direncanakan Costal "Mereka menyebutnya demikian".

Dedek Gemes, Dedek Cantik, Dedek Manis, Dedek Sexsi Bahkan Dedek Keriput pun pada berkeliharan diarea ini, tiba-tiba mataku terperangkap dalam suatu pandangan yang menyejukan, tak lelah mata ini memandang kaki mulai gemetar keringat dingin mulai bercucuran hati berdebar pandangan mulai cerah.

Ku perhatikan dia mungkin lebih dari 30menit dan pada akhirnya dia tebarkan senyum manis "Nanti juga pahit kalau sudah keriput" Sejujurnya saya orang pemalu, lagi dan lagi entah hantu apa yang merasuk'i ku hingga tanpa sadar kusodorkan tangan dan Berucap "Saya Rizal" Nama kamu siapa? "Kesya" Ucap dia sambil menjabat tangan ini yang terlalu kasar.

Berbincang halus sopan santun padahal sebenarnya berandalan, pecicilan dan selebihnya kurang lebih 60menit Berbicara dari hati kemulut dan didengar oleh telinga, Saya Harus pulang dulu "Katanya" Ada urusan ditempat lain Baiklah "Jawabku" Yang sedikit senyum masam.

Waktu sore telah berganti menjadi malam setelah itu kami pulang Bersama Pak tua Berwarnakan Hitam, bermerekan Honda Supra, dan Berplat BP. Seperti biasa sang pak tua tak mampu Bersangi dengan yang lain nya hanya mampu merayap mantab dan ketinggalan.

Kututup  cerita ini dan aku berharap suatu hari nanti akan ada seseorang yang benar-benar tulus mencintaiku dan "Kesya" Hanyalah puing-puing hayalan di otakku yang mulai rusak di makan kesendirian.

Post a Comment

Komentar Yang Tidak Sopan Saya Hapus.